Berbahagialah
menjadi cita-citanya. Lalu, siapa yang tidak ingin bahagia? Jika seseorang ingin bahagia
berarti dia tidak bahagia, lalu, kenapa tidak bahagia?
Mungkin ini jawaban yang mungkin muncul:
"Saya akan bahagia jika saya berhasil menduduki jabatan tersebut."
"Saya akan bahagia jika berhasil menikah dengan dia."
"Bagaimana bisa bahagia jika saya rugi Rp 20 juta?"
"Bagaimana bisa bahagia jika saya baru saja dipecat?"
dan masih banyak kalimat yang mungkin muncul.
Apakah mereka lupa?
"Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak."
(QS. Al Kautsar:1)
Ya, Allah SWT telah memberikan nikmat kepada kita, yang tak terhitung banyaknya. Namun
begitu banyak manusia tidak bahagia gara-gara sebagian yang dia pikir sebagai nikmat belum
diraihnya. Dia tidak bahagia karena hanya melihat apa yang belum dia miliki, padahal nikmat
yang telah Allah berikan begitu banyaknya. Melupakan nikmat yang telah diterima, sama saja
tidak mensyukurinya.
Jika kita ingin bahagia, tengoklah apa yang telah kita miliki, rasakan berbagai anugrah yang
telah diberikan Allah SWT kepada kita. Sungguh, sungguh banyak. Kita tidak akan bisa
menghitungnya.
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar- benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS.An Nahl:18)
Seberapa banyak nikmat yang kita miliki dibanding dengan yang belum kita miliki? Pantaskah
kita tidak bahagia untuk nikmat yang belum kita miliki itu?
Oleh karena itu, bersyukurlahjavascript:void(0)
Terbitkan Entri dengan apa yang telah Allah SWT berikan kepada kita.
Berbahagialah.
Oleh Rahmat
Seja o primeiro a comentar
Posting Komentar